Wanita Pacar Temanku Masihlah Perawan
Gambar Pacar Temanku Yang Masih Perawan
Cerita Mesum Dengan Wanita Pacar Temanku
Telah jadi jadwal tetaplah, sehari-hari minggu malam saya serta kawan-kawanku berempat ngeband di studio. Gitaris ku bernama Amir datang ke studio membawa pacar barunya. Buat dia dapet pacar sih tidak sulit, bukanlah lantaran berwajah yang tampan, namun lantaran bawaannya yang oke motor sport.
“wis, pacar baru Mir ”
“hehe, nih kenalin, namanya Adel, yank kenalin kawan-kawan band ku”
Kami juga segera bersalaman, hoki banget fikirku si Amir dapet cewek seperti begini. Cantik putih bersih, walaupun tubuhnya pendek namun bodynya lumayan bohay Pantatnya saja sampai ngejiplak gitu di hotpantsnya. Buat konak saja
Saya, serta ke-2 rekanku segera akrab dengan Adel. Nyatanya pacar si Amir ini orangnya supel juga, enak diajak bercakap, walaupun jika saya pribadi rada tidak konsen ngeliat pahanya yang semok.
Saat itu malam minggu, Amir mengajak saya serta 2 personil band kami yang lain + 3 teman dekat kami untuk bergadang main Playstation dirumah Adel lantaran di sana lagi sepi. Jadi waktu itu, bapak Adel tengah pergi ke Balikpapan mengurusi kebun sawit kepunyaannya. Adel cuma tinggal bertiga dengan Ayahnya serta pembantunya, karena Ibunya telah tak tinggal berbarengan mereka sesudah ketahuan menikah dengan lelaki lain kali Adel masihlah kecil.
Jika si Amir sih memang gak aneh, sama teman dekat itu bener2 care, sewaktu tempat tinggal pacarnya sepi jadi ngundang teman2nya juga ke sana untuk maen, jika saya mah wah… mungkin saja malam pengantin tu malem hahaha
Kami juga datang kekediaman Adel. Adel membukakan pintu gerbang, waktu itu Adel tampak begitu sexy, dengan balutan tanktop pink serta hotpants hitam. Sial Ini pacar temanku, bila tak habis lah
Rekan-temanku juga bermain playstation, sedang saya pilih tiduran sembari menggunakan makanan jamuan dari Adel, lantaran saya gak demikian sukai maen Game.
“Do kok dari tadi gak maen? ” Adel tiba2 datang sembari membawa lagi makanan serta camilan cemilan.
“oh, tidak Del, gw gak demikian sukai maen game, numpang ngabisin makanan saja ya? Hahaha”
“hehe abisin saja makanan banyak di sini kok”
Saya serta Adel juga banyak bercakap serta makin akrab. Sembari sesekali mengambil pandang kearah dada Adel yg tampak sekal lantaran cuma tertutup tanktop.
Makin larut, satu persatu beberapa rekanku mula tepar serta tidur, tinggal Gusni sendiri yg maen Ps. Adel sendiri tertidur disampingku. Sial ni si Gusni fikirku, klo dia tidur saya mungkin saja bias grepe2in si Adel, mumpung si Amir telah tidur.
“Do, ayolah temanin gua maen Ps, males banget nih maen sendiri ”
“ah gak dapat gua” jawabku dengan sedikit style mengantuk.
“ah elo Do ”
Gusni juga pada akhirnya mematikan Ps serta merebahkan tubuhnya. Tidak lama ia juga tertidur. SEMPURNA fikirku.
Kupastikan semua benar2 tertidur, akupun berbaring selain Adel. Saya rasa-rasanya telah tak peduli dengan persahabatan dengan Amir, nafsuku telah telalu menggebu lihat kemolekan Adel.
Perlahan-lahan kubelai paha adel, lembut sekali. Lantaran penasaran kuraba juga payudaranya. Dengan begitu hati2 serta perlahan kuremas payudaranya. Rasa tak senang makin menghantuiku, pada akhirnya kucoba perlahan-lahan buka tanktop Adel. Perlahan-lahan dari perut sampai tampak di pusarnya ada bulu2 halus. Kuraba perutnya dengan perlahan-lahan, tetapi mendadak adel tersadar serta matanya terbelak. Dengan sigap ku bungkam mulutnya dengan tanganku.
“Hmm hmm” Adel meronta – ronta, saya juga melotot kearahnya anggota isyarat untuk diam, namun kelihatannya dia tidak menghiraukannya.
Kulirik kawan2ku, mereka semuanya masihlah nyenyak tertidur. Aman Akupun segera merangkul serta membawa Adel ke kamar sembari selalu membekapnya. Kujatuhkan tubuh kami diatas kasur serta tanganku masihlah selalu membungkam mulutnya.
“Del Diam ”
Selalu kuyakinkan dia untuk tenang, lama2 pada akhirnya ia seperti capek untuk meronta, perlahan-lahan kubuka bungkaman tanganku.
“lo janganlah teriak Del Namun terserah sih, klo lo teriak akan gua kasih tau ke semua klo tadi di ruangan tamu lo telah gua grepe2 Ingin gak? ” dalam hati kecil saya sebenernya takut juga, mudah2an dia ingin menurut.
“tapi mengapa sih Do Lo kan teman cowok gw, saat lo tega seperti gini ke gw ”
“karena gua sukai lo Del ”
“tapi.. ”
Sebelumnya membiarkan dia bicara cepat-cepat ku lumat bibirnya. Dia berupaya mendorong badanku namun selalu kutahan serta makin kupeluk erat, sampai pada akhirnya ciuman ini merasa terbalas. Adel tidak meronta serta malah turut memainkan lidahnya.
Saya juga beranjak menciumi lehernya yg putih tahap.
“Do, jika cowok gua tau.. owh.. ”
Saya tidak menjawab pertanyaannya, saya selalu konsentrasi menghidupkan birahi Adel. Satu persatu kulucuti bajunya, tanktop, BH, hotpants serta CD nya sampai ia telanjang bulat.
Kulumat payudaranya sembari memeras payudara satunya, sedang tanganku yg lain menggelitik klitoris Adel.
“owh.. ahhhh…”
Adel makin horny kelihatannya. Akupun selekasnya menanggalkan bajuku. Dengan selekasnya penisku yang telah lumayan berotot kusodorkan ke mulut Adel. Tidak ada memprotes serta paksaan dia juga segera melumat penisku. Enak sekali rasa-rasanya kuluman pacar si Amir ini.
“lo kerap nyepong si Amir ya Del? ” tanyaku sembari engos2an rasakan enaknya kuluman Adel.
Adel berhenti mengulum penisku serta mengocok ngocok penisku dangan perlahan-lahan.
“iya, sekian kali dia gua sepongin Do”
“klo ML sama dia pernah? ”
“kalo ML belom, gw sekalipun belom pernah ML juga”
Masihlah perawan nyatanya. Juga bagus nih jarang2 merawanin cewek cantik dalam fikirku.
“ya telah, saat ini lo gw ajarin ML Del”
“enggak ah Gak ingin gua, gak ingin jika sampai ML ”
“lo ingin gua kasih tau ke Amir klo lo setelah nyepong gw? ”
“Do plis klo ML gua gak berani.. ”
Saya tidak menghiraukan permintaannya, kudorong badannya ke kasur serta kutarik pinggulnya.
“ga apa-apa, santai saja Del”
“Do…. jangan…”
Pelahan ku input penisku ini ke liang Vagina Adel, makin ku tekan dia merintih.
“Do, aww, sakit ”
Kutindih tubuhnya, serta kulumat bibirnya. Pelahan kumasukan lagi penis ku, waktu ia menginginkan teriak lantaran kesakitan kutekan bibirku. Sampai pada akhirnya semuanya penisku masuk. Mengagumkan sangat nikmat rasa-rasanya, merasa ada cairan hangat di sekitar penisku, kucabut perlahan-lahan serta nyatanya itu darah keperawanan Adel. Tampak Adel masihlah menahan sakit di Vagina nya akibat hentakan penisku tadi.
“maaf ya Del, sakit ya? ”
Ia menahan nada tangisnya, kucium perlahan-lahan bibirnya sembari kembali memasukan penisku lagi. Sesekali ia kembali menahan teriakan sakit. Selalu serta perlahan-lahan kulakukan berkali-kali sampai pada akhirnya Adel tampak nikmati permainanku. Bahkan juga saat ini tampak Adel makin semangat dengan rintihannya.
“awh.. ochh.. Do…”
“mau lebih keras Del? ”
“iya Do…”
Sampai tidak merasa 15 menit kuhabiskan dengan erangan serta desahan nikmat.
“Do.. och.. ”
“mau keluar ya del? ”
“iya nih sepertinya do.. achhh…”
Adel juga orgasme terlebih dulu, kuku2 jarinya mencakar punggung ku. Begitu terang Adel nikmati orgasme pertamanya ini.
“Del gw juga ingin keluar nih, didalem saja ya? ”
“jangan, di luar saja Do ”
Akupun selekasnya mencabut penisku serta memuntahkan sprema di muka serta pipi Adel, entahlah namun saya terasa ini sperma paling banyak yg penah saya mengeluarkan.
“Gimana Del enak kan? ”
“iya.. Do plis janganlah bebrapa katakan Amir ya.. ”
“ya tidak lah hilang ingatan saja lo Del”
“satu lagi.. ”
“Apa Del? ”
“Kapan-kapan kita ML lagi ya.. ”
Nah terkena juga si adel Nyatanya dia senang dengan permainan ku. Sesudah bersihkan sperma di muka Adel saya segera mencium mesra bibirnya. Saya juga segera beranjak kembali pada ruangan tengah serta tidur berbarengan rekanku, termasuk juga dengan Amir, pacar dari wanita yg barusan saya perawani.
Sesudah peristiwa itu, terkadang tiap-tiap sabtu sore, saya serta Adel kencan diam2 tanpa ada sepengetahuan amir. Umumnya kami menyewa villa di puncak, lantaran karena sangat maniac nya Adel saat ini, dia bahkan juga ikhlas membayar semuanya kepentingan kami supaya dapat ML serta asal tau saja, sampai saat ini Amir belom pernah merasakan memek Adel, saya jadi telah kerap hehehe.
0 komentar:
Posting Komentar