Cerita Dewasa Pemerkosaan Gadis Mahasiswi Cantik Waktu KKN

Gadis Masiswi Cantik Diperkosa Saat KKN

                                                     Gambar Mahasiswi Cantik Yang Hot

Gadis Masiswi Cantik Diperkosa Saat KKN

Halo kawan-kawan semuanya penyuka cerita sex dewasa yang saya hormati, ijinkanlah saya bercerita pengalamanku saat KKN (Kuliah Kerja Nyata) Januari lantas. Untuk melindungi privacy orang yang ada dalam cerita ini disamarkan namanya, serta maaf jika pemakaian bahasanya agak resmi, segera saja. 

Perkenalkan, nama ku S, mahasiswa tingkat akhir di satu diantara perguruan tinggi negeri populer di kota Surabaya, serta kebetulan saya juga asli dari kota Surabaya itu, jadi saya tak kos. Beberapa orang menyampaikan sih wajahku ini cocok, terkadang cocok jeleknya terkadang cocok gantengnya, haha. 

Ketika Januari lantas, saya barusan malaksanakan aktivitas KKN di universitas ku, tidak sama dengan rekan2ku yang lain yang telah melakukannya pada bln. puasa th. lantas. Ya maklum lah, mahasiswa dengan nilai bebrapa cocok an, IP dari 1, 2, 3 juga telah pernah, yang 4 nya belum sih ehehehe. 

Ngentot Mahasiswi Cantik Di Tempat KKN – Kebetulan, ketika pembagian grup, saya bersamaan dengan seseorang cewek yang juga sejurusan denganku, sebut saja T. Namun kita kenal cuma hanya kenal lantaran satu angkatan serta satu jurusan. Jika bisa disebut sih, paras cewek sejurusanku ini cantik lah, tingginya lebih kurang sekitaran 155cm an, rambutnya panjang terurai, dengan badan yg tidak gemuk serta tak kurus, cocok lah menurut ku. Jika bicara masalah buah dada sih, relatif ya, setiap orang miliki selera semasing. Untuk ukuran buah dadanya sih standard, 34a atau 34b lah. 
Sejak dari awal survey tempat desa yang bakal kami menempati, kami berdua senantiasa bareng, jadi dengan KKN ini kita jadi makin dekat. 

Ketika survey pertama dia masihlah bonceng dengan rekan KKN ku, tetapi ketika survey ke dua, tak tahu angin darimana dia mengajakku untuk survey berdua saja, maklum ketika itu beberapa rekanku yang lain masihlah pada repot dengan masalah semasing serta yang bias cuma kami. Awalannya saya sih berpikiran enjoy, namun terkadang terlintas di fikiranku takutnya beberapa rekanku yang lain berpikiran yang aneh-aneh, serta akirnya saya merekomendasikan T untuk mengajak rekan satu lagi dengan argumen supaya ramai. 

Singkat narasi kita pada akhirnya pergi dengan rekan KKN ku cewek 1 lagi dengan pacarnya serta saya berboncengan dengan T. Sepanjang perjalanan saya sedikit tak konsentrasi lantaran dadanya yang senantiasa nempel pada punggungku, serta saya berniat menyimpan tas ku di depan lantaran desa yang bakal kami pakai untuk KKN lumayan dingin, diluar itu lantaran jalan yang naik turun serta motorku yang jenis ayam jago yang jok belakangnya agak naik, membuatnya senantiasa turun serta buah dadanya yang lumayan serta empuk itu nempel di punggungku, dia juga saya cermati dari spion motorku terlihat membetulkan posisi duduknya, makin tidak karuan nyetir, dari pergi hingga saya mengantarkannya ke kosnya, telah kemana saja fikiran. 

Singkat narasi kita tiba di hari H di mana kita tinggal dirumah warga yang ada di pedesaan yang lumayan dingin. Sepanjang KKN, dimanapun kelompokku ada acara atau main, saya serta rekanku T ini senantiasa berbarengan, telah tidak dapat dipisah lah jika disebut, hehehe. Oya si T telah miliki pacar juga, serta pacarnya memercayakan T ke saya untuk jagalah pacar, soalnya telah pernah ketemu juga sama pacarnya T, ya saya sih iya-iya saja, toh paling juga gitu-gitu saja.  

Sepanjang 1 bln. lebih sedikit, aktivitas KKN ya gitu saja, sepanjang ditempat kami tinggal, saya perhatiin si T pakaiannya ya pakaian rumahan umum hanya terkadang sukai nerawang hingga terlihat BH nya yang warna warni, kerap saya ngingetin juga ke T jika BH nya itu keliatan atau semacamnya, ya maklum sih perasaan dari zaman SMA jika ada teman cewek yang keliatan BH nya gitu sukai ngingetin namun tidak tutup peluang curi-curi juga, hehehe. Kami berdua juga makin dekat, waktu kita photo, dia seringkali ngerangkul saya, serta bodohnya saya jadi gunakan muka bingung, waktu tanganku agak longgarpun dia tidak segan-segan untuk menggandeng tanganku hingga saya juga rasakan benjolan buah dadanya yang lumayan itu.

Ketika minggu ke dua waktu program kerja telah pada mulai jalan, kita repot dengan program kerja semasing sesuai sama jurusannya, saya serta T berniat menyamai supaya kita dapat bareng selalu gitu. Waktu saya serta T telah usai dengan program kerja kami tak tahu mengapa menginginkan pulang dahulu, beberapa rekanku yang lain juga tanpa ada menyimpan berprasangka buruk mengiyakan saja serta kami juga pulang. Setiba dirumah, tak ada orang sekalipun, fikirku yang memiliki tempat tinggal ini lagi ke warung lantaran memanglah miliki warung yg tidak demikian jauh dari tempat tinggal. Pada akhirnya rekanku T segera ke kamar demikian halnya saya untuk ubah pakaian serta tiduran enjoy lantaran terasa lelah. Mendadak T memanggilku dari atas, oya letak kamar cowok serta cewek ini atas bawah, kami beberapa cowok dibawah sedang diatas kamar cewek serta toilet. Saya juga datang serta bertanya ada apa, nyatanya si T menginginkan beberapa bercakap denganku, kita bicara beberapa macam dari waktu dia SMA serta kesibukannya, namun waktu saya ajukan pertanyaan mengenai pacarnya, pacar terdiam sesaat serta mendadak air matanya keluar. Bingung bukanlah kepalang lantaran saya tidak sering hadapi seseorang cewek yang nangis di hadapan segera, waktu kuberanikan ajukan pertanyaan lagi, nyatanya dia lagi ada permasalahan dengan pacarnya serta tuturnya lagi putus. Iya sih, sekian hari terlebih dulu waktu dia murung juga saya bertanya mengapa, serta memanglah lagi ada permasalahan. Ya saya tidak dapat banyak berbuat terkecuali menenangkannya, waktu saya cobalah beranikan membelai rambutnya yang terurai dia cuma diam saja, lantas saya menyeka air matanya, dia terlihat kaget dengan perlakuanku ini, lantas digenggamnya tanganku. Saya juga bingung ada apa, serta kami bertatapan mata lumayan lama hingga tak tahu siapa yang mengawali bibir kami telah bersentuhan tidak tebal. Saya rasakan gerakan nafasnya yang masihlah belum teratur akibat dia menangis tadi. Sembari saya memegangi pipinya yang agak basah, bibirku menjauh serta membisikan di telinganya “masih ada saya disini” dia juga mengangguk kecil, waktu saya tatap lagi matanya dia segera menyambar bibirku dengan halus serta perlahan-lahan. Ku ikuti gerakan bibirnya sembari dalam hati memikirkan “ganas juga ini cewek” serta saya mainkan lidahku. Dia juga terasa geli namun menikmatinya lantaran bibirnya senantiasa nempel di bibirku sembari melenguh “mmmmhhh. . . mmhhhh. . . . ”. Tanganku juga yang semula di pipinya saat ini telah mendarat di pinggulnya sembari menelusuri lekuk badannya. Kami melepas ciuman kami sesaat serta sama-sama bertatapan, dia melempar senyuman dengan matanya yang sayu, bikin tiap-tiap orang seolah menginginkan mencumbunya, lantas saya memohon ijin untuk memegang buah dadanya yang lumayan itu, dia cuma mengangguk dengan senyuman. Kami teruskan lah perang bibir serta lidah kami sembari saya meremas buah dadanya yang waktu itu kenakan BH warna putih pink. Dia mendesah nikmati “aahhh. . . ahhh. . ” sembari bibirku mencumbu lehernya. 

Sialnya waktu saya nyaris mengangkat BH nya terdengar nada motor beberapa rekanku yang datang. Kami juga terburu-buru mengatur diri. 

Sejak peristiwa itu, dia seringkali memanggilku “pacar”, pertamanya saya juga kaget lantaran dia memanggil demikian di depan beberapa rekanku ketika dia tengah membikinkan mie untuk ku serta rekan-rekan cowok yang lain. Namun tak tahu mengapa beberapa rekanku ini tahu kalau itu cuma bercandaan, ya saya sih terserah ingin dia panggil apa asal dapat menikmatinya badannya deh, hehehe. 

Pada minggu ke 4, dia mendadak minta ijin pulang ke ketua ku lantaran ada masalah keluarga serta saya disuruhnya untuk mengantarkannya berjumpa dengan orang yang bakal menjemputnya. Spontan di jalan saya juga ajukan pertanyaan “emang dijemput siapa deh? Papah mamah mu? ” dia juga membalas, sama pacarnya. Agak kaget namun tidak demikian kaget juga lantaran dia 3 hari terlebih dulu narasi ke saya jika dia balikan lagi. Saya juga merespon dengan jawaban enjoy, dia juga seakan terasa bersalah serta berkata “nggak apa kan saya dijemput pacarku? ”, saya juga menjawab “ya tidak apa dong, kan pacar anda, jika disini kita pacaran, jika telah balik atau selese KKN nya kita kembali seperti biasa”. Dia mengangguk sambil memeluk ku di jalan lantaran di jalan pedasaan ini sepi serta tidak sering kendaraan melalui, sesekali dia mengecup leherku. “Kamu ingin pulang kok masihlah curi-curi sih”, balasku. Dia cuma cekikikan sembari memeluk makin erat. 

Skip skip skip, 2 hari lalu sore haris saaat saya tengah enjoy berjalan-jalan di kompleks pedesaan tempat saya tinggal berbarengan rekanku, si T menelponku “car, lg repot tidak? Anda lg dimana? ” bertanya nya, “lagi berjalan-jalan enjoy sih bareng anak-anak, ada apa? ”, jawabku. “jemput saya ditempat kemaren dapat tidak? ” segera sigap saya menjawabnya, “bisa dong jika buat kamu”, sembari pakai suara genit, “ih gombal, oke deh 10 menit lg saya sampai kok, janganlah lupa lho, muuaaach”. Tut tut tut. . . baru ingin dijawab telah diputus teleponnya, segera saja berpamitan dengan beberapa rekanku serta saya segera mengambil motor ayam jago standarku untuk menjemputnya.

Sesampainya di tempat dia menjemput ternyata dia udah duluan dan sendirian, “lho kamu sama siapa kok sendirian?”, tanyaku. “tadi sama pacarku, dia udah pulang duluan”, jawabnya. Dalam hati ku “buset ini pacarnya geblek amat, kalo pacarnya ditinggal sendiri gini kalo digodain orang desa gimana, payah” dan kebetulan emang si T ini menjadi primadona di kalangan pemuda desa karena paras cantiknya. Akhirnya dia langsung membonceng dan kita pun tancap gas. Di perjalanan pun kita ngobrol-ngobrol “lho waktu tadi kamu telepon pas ada pacarmu?”, tanyaku, dia menjawab cekikikan “ya nggak lah, car, tadi dia lagi beli cemilan aku nunggu di mobil”. “kirain pas ada pacarmu kamu pas telepon tadi”, jawabku lg, “takut ya? Hihihihi”, sambil dia nyubit pinggang ku. Anjir, malah nantangin, “bukan takut sih, cuma main bersih aja kita”. Timpalku. “alah sok-sok an huuuuu, cubit lagi nih.” Balasnya. Dan kamipun begitu sampai setibanya di posko KKN. Dia pun bergegas langsung mandi dan aku pun masih ngumpul nonton tivi bareng teman-teman yang lain.

Lusanya cuaca pun mendung, kita berencana mau ke SD sekitar tempat kami KKN untuk sosialisasi terkahir kalinya, aku bangun terlambat dan dapat jatah mandi paling terakhir karena kamar mandi di rumah ini cuma 1, ada juga temanku yang buru-buru sudah biasa mandi di tetangga sebelah posko KKN kami. Dan entah disengaja atau nggak, si T juga kesiangan dan juga baru mandi setelah aku selesai mandi. Pada saat T mandi pun aku tidak memikirkan hal yang lain selain siap-siap untu acara sosialisasi ke SD. Kami berdua ditinggal karena waktu pun sudah menunjukan pukul 9 pagi dan acara dimulai jam 9.30 nya. Sesaat aku dan T sudah siap bergegas berangkat, tiba-tiba hujan pun turun lumayan deras, kami mengabari ketuaku datang terlambat. Pertamanya ketuaku meyuruh kami untuk memakai jas hujan, namun aku teringat jas hujan ku dan punya T terbawa di motor temanku yang sudah berangkat. Ya sudah deh akhirnya ketuaku memaklumi dan mengatakan untuk tidak memaksakan kalo memang deras, kebetulan di SD nya pun juga hujan yang lumayan.

Aku dan T pun ngobrol-ngobrol biasa, bercanda kadang T suka cubit pinggangku, aku pun melontarkan pertanyaan “eh ini bapak sama ibu yang punya rumah nggak di rumah? Kok tumben pagi-pagi udah nggak ada di rumah”. “kata anak-anak tadi bapak ibunya pamitan mau ada acara di kota katanya, ada sodaranya nikahan”, balas si T. lalu duduk kami berdekatan entah ada angin apa, aku pun membelai rambut nya yang wangi serta menciuminya karena memang dia habis shampoan. Aku pegang lembut pipinya dan dia pun berkata “aku nggak nyangka kita bisa gini”, aku pun bingung apa maksud dari perkataannya “maksudmu?”, jawabku singkat, dia pun merebahkan badanya ke pelukanku dan menyandarkan kepalanya di bahu ku, “ya gimana ya, kamu baik, bisa ngertiin aku, perhatian tapi waktunya malah kaya gini, kamu itu beda banget sama pacarku yang suka ngekang aku, protektiflah, apa-apa nggak boleh”. Aku paham arah pembicaraannya, aku balas, “lho kan tinggal diputusin aja gampangkan pacarmu?”. “nggak semudah itu, orangtua ku sama dia udah deket, begitu juga sodaranya, udah 3x selama KKN ini aku minta putus tapi dia nggak mau”.

Saat itu aku memperhatikan matanya berkaca-kaca, sambil aku belai rambutnya aku pun menenangkannya dengan gaya sok cool romantis gitu Cerita Panas Indonesia KKN Berbuah Manis with Mahasiswi Cantik “ya udah, nggak apa, emang begini jalannya, kalo di sini kita emang gini, tapi kalo di kampus kita seperti biasa aja, kamu tahu sendiri kan aku juga udah punya pacar, semuanya pasti baik-baik aja kok, kalo jodoh emang nggak kemana”.

Dia pun makin menjadi tangisannya, tampak bedak di wajahnya luntur akibat air matanya. Aku pun mengusap air matanya dan menenangkannya. Dia menatapku dalam-dalam kemudian tanpa kita sadari bibir kami sudah bersentuhan entah ada angin apa T melumat bibirku dengan kencang. Aku pun membalas dan memainkan lidahku, dia juga nggak mau kalah “mmmmhh. . . mmmhhh . .” tanganku pun sudah berada di buah dadanya yang masih terbungkus jaket KKN. Dia melepas ciumanku dan berbisik “di kamar aja” langsung saja aku bawa ke kamar cowok yang biasa digunakan tidur oleh temanku, aku lepas jaket T, dia mengenakan kemeja denim menurutku membuatnya tampak makin cantik. Dia nyeletuk “kok diem aja?” dalam hatiku “wah ini anak emang bener-bener deh” langsung saja aku cumbu lagi bibirnya, aku lumat, aku mainkan lidahku, dia pun tak mau kalah juga membalas lidahku dan sesekali menyedotnya. Tanganku pun sudah berada di atas balutan BH nya yang ukuran 34b (yang ini tanya ke doi akhirnya tau) dengan warna merah yang mengundang gairah. Langsung saja aku copot pengait BH nya dan nampak buah dada T dengan ukuran 34b nya, aku remas aku mainkan putingnya dia hanya melenguh “aahhh. . . enak car mmmhhhh” sementara bibir ku masih menciumi telinga dan leher nya. Sekitar 15 menit aku mainkan buah dadanya dia seperti nya udah di ubun-ubun nafsunya “diemut car. . . diemut mmhhhh” tanpa komando pun aku juga sudah menjilati antara buah dada nya, lalu mengemut putingnya yang kecil berwarna coklat muda sembari tangan kanan ku memainkan dan meremas puting dan buah dadanya yaang kiri “iya caaaar, enak diemut mmmmhhhh. . . geli caaar, aaaahhhh. . . aaahh. . .”

Saat itu juga tangan ku yang kanan pun sudah mengorek memeknya yang dibalut celana jeans ketat, aku merasakan memeknya sudah basah. Aku pun langsung mencopotnya dan nampak lah celana dalamnya yang berwarna merah juga, warna ini sungguh membuat ku nafsu.

Ku lepas baju dan celana ku serta celana dalam ku sehingga “adik” ku yang tidak besar dan tidak kecil ini mencuat dengan keras. T pun langsung menyergap “adik” ku dan menjilati nya serta di sedot nya, “ahhh caaar, enak caaar, sedot terus sayaaaang aahhh. . .” celoteh ku. Ku akui wajahnya yang cantik sambil mengemut “adik” ku ini sangat menggairahkan. Aku pun nggak diam aja, aku copot celana dalam T dan terlihat sebuah gundukan yang bersih terawat tanpa bulu sehelaipun di memeknya, hal ini membuatku semakin bernafsu. Ku jilati memeknya sehingga posisi kita sekarang di posisi 69, sungguh nikmat sedotan si T. Ku jilati gundukan kecil di memeknya yang bersama klitoris sembari dia masih mengulum “adik ku” “aaahhhh. . iya sayaaaaang, jilat terus yang situ aaahh. . . mmmhhhh. . .”

sekitar 10 menit kita berada di posisi 69 lalu aku merebahkan tubuhnya di kasur lipat yang dibawa teman ku, aku ciumi bibir nya, lehernya, emut putingnya dan meremas buah dadanya “sayaaang mmmhhhh. . . terus caaar. . aaahh. . .”

Saat aku gesek-gesek “adik” ku di memeknya dia menggelinjang keenakan, “ayo caaar di masukin mmmhhhh. . .” agak sempit emang memeknya si T meskipun sepertinya sudah pernah melakukan seks, tapi itulah yang menjadikan nafsu ku untuk menggenjotnya terus, aku masuk kan perlahan “pelan-pelan caaaar, mmmhhh. . . enak caar aaaahh. . .”

Setelah sudah masuk semua batang “adik” ku genjot maju mundur pelan-pelan agar memek T terbiasa. Ku genjot pelan maju mundur dia pun sudah melenguh keenakan nggak karuan “caar terus caaar aahhh. . . punya mu mmhhhh. . .” lalu kunaikan temponya dan dia semakin mendesah, menggelinjang “aaahhh.. aaahhh. . . terus caaar. . mmmhhh. . . enaaak aaah… aku milikmu aaahh. . .” sambil dia melingkarkan kakinya erat ke pinggangku.

Setelah itu kita berganti gaya doggy style, aku merasakan cengkeraman memeknya semakin peret semakin nikmat untuk di genjot “yaaaang. . . aaaaahh. . aaaah. . . te. . . ruuus yaaang. . .” Desahannya justru membuat ku semakin bernafsu, ku genjot semakin kencang dan dia semakin melenguh keenakan “caaaar. . . aku mau keluaaar. . . aaaaahh…” dan akhirnya aku merasakan cairan hangat mengalir di dalam memeknya. Ternyata dia sudah keluar duluan.

Aku biarkan dulu sekitar 2 menit untuk dia menikmati masa orgasme nya, lalu sekarang giliran dia yang diatas alias WOT. Di posisi ini dia justru semakin menjadi memeknya, dengan gerakan naik turunnya dan kadang di pelintir mirip dengan film bokep yang biasa aku tonton, nikmat sekali dengan cengkeraman memeknya nya yang masih lumayan seret dan kencang. “Terus pelintir sayaaang aaaah. . enaaak caaar. . .” desahku.

Tanganku juga nggak mau kalah, keduanya Meremas dan memainkan puting coklat muda nya. “geliii caaar. . aaaah. . . aaah. . aaaahh. . .” dengan gaya pelintir nya tadi membuat “adik” ku seakan ingin memuntahkan maninya karena emang saking enaknya. “aku mau keluaaar yaaaang. . .” dia pun juga membalas “barengan caaaar. . . kontol kamu enak banget aku mau keluaaar lagiiii aaaahh. . .”

Dan selang beberapa menit kemudian aku pun udah nggak kuat menahan isi “adik” ku begitu pun T yang sudah mau keluar kedua kalinya, “caaar. . . terus caaar. . . aaaahh. . . mmmhhhh. . . akuuu miliik. . . muuuu. . aaaaahh…” akhirnya kami berdua pun keluar bersamaan dan T langsung lemas di pelukan ku.

Hari berganti dan terus berganti hingga tiba saatnya KKN kami selesai, semenjak kejadian itu sebelum tiba hari pelepasan dari kampus dan perangkat desa, T masih sering mengajak ku ya walau sekedar curi-curi cium, memainkan dan meremas buah dadanya. T pun memeluk satu-satu temanku, dan pada saat memeluk ku erat sekali pelukan nya. Aku sudah tidak menghiraukan temanku yang lain, nampak air matanya menetes dari wajah cantik nya dan aku pun mengusap nya.

Saat tim kami akan menuju ke kecamatan untuk upacara pelepasan aku sengaja memacu kendaraan ku pelan agar bisa ngobrol lebih kama dengan T. “sudah saatnya kita kembali ke kehidupan masing-masing, kamu yang aku kenal di kampus akan selalu aku kenal seperti kamu di sini, kita tetep usahakan komunikasi walaupun nggak se sering di sini, terimakasih untuk kebersamaan nya, semuanya yang kamu beri untuk aku”. T terdiam agak lama, memeluk ku erat, lalu dia juga membalas “terimakasih juga udh ngertiin aku, nglindungin aku, kamu lebih dari yang aku duga, aku harap ini bukan perpisahan, di kampus mungkin aku nggak bakal bisa panggil kamu pacar, tapi di dalam hatiku kamu tetep pacar aku”. sambil dia mengecup leher ku saat perjalanan ke kecamatan.

Akhir cerita sampai saat ini kita masih sering ketemu di kampus karena kita sama-sama sedang menyelesaikan skripsi, meskipun kita hanya melempar senyum, ada maksud tersendiri dibalik senyuman nya, kita juga masih sering ngobrol tapi kita juga jaga jarak untuk pacar kita masing-masing.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar