Cerita Dewasa Menikmati Bermain Seks Dibulan Puasa Kisah Nyata

Cerita Sex Nikmat di Bulan Puasa

                                                   Gambar Bermain Seks Dibulan Puas

Cerita Sex Nikmat di Bulan Puasa

Cerita sex fakta di bln. puasa ini berniat saya berbagi saja di sini untuk beberapa pembaca narasi yang kerap ngentot, cerita ini fakta serta tak ada rekayasa…sengaja saya kepingin sharing melalui narasi ini soalnya untuk selalu jelas ke teman atau saudara atau ortu, gak dapat.. Saya lugu serta polos, mungkin saja ini kekuranganku waktu saya tidur dengan sopirku. namaku Dita Putri, umur sekarang ini 20 asli Bandung, tinggal di daerah Setiabudi Regency, serta sekarang ini kuliah sastra inggris semester 4 di satu diantara pts Bandung, kata teman2 kampusku saya termasuk juga cewek cantik serta mujur, mengapa? lantaran bentuk badanku (kata teman) dapat disebut seimbang serta buat terangsang golongan cowok (semuanya kata teman2 deketku seperti si Nita, Asni, Ruri) namun hingga saat ini saya belum miliki pacar lantaran gak bisa sama ortu.  

Dirumah kami tinggal berlima saya dua bersaudara dengan adikku cewek serta ke-2 orang tuaku satu lagi pembantu sekalian sopir pribadi keluargaku sebut saja mang Sardi (maaf, nama samaran) (dia itu umur nya nyaris seusia papaku yakni sekira 50 tahunan) jadi genap berlima semua.. peristiwa aneh serta mengasikan itu berlangsung kira2 sebagian bln. lantas waktu bln. puasa, saat itu hari jum’at (tanggalnya lupa) kami dirumah cuma berdua yakni saya sama mang Sardi, sedang ibu serta ayah sama si Danti (nama adikku yg masihlah smp itu) tengah ke Bogor (pergi hari jum’at subuh sesudah makan sahur) lantaran ayah serah terima jabatan di Pemda Bogor serta mereka bermalam sepanjang 3 hari, sedang saya harus kuliah semester pendek, jadi gak dapat turut, serta dirumah ditemani supir kami mang Sardi lantaran diminta papah jagain saya. Jadi resmi dirumah yg besar ini (lantaran waktu menulis e-mail ini lagi di rumah) kami berdua, saya serta mang Sardi di ruangan bawah. 

sesudah keberangkatan mereka serta makan sahur saya kembali teruskan tidur sesaat mang Sardi beres2 ruangan bawah, nah peristiwa anehnya ini bermula saat saya ingin mandi di ruangan bawah (lantaran sowernya deket ruangan tamu) waktu itu saya ingin kuliah jam 8. 00, sedang waktu bangun jam 7. 00 saya agak enjoy waktu itu lantaran terkecuali jarak kampusku deket ada juga mobil civic grand kesayanganku itu yg senantiasa temani dimanapun. waktu ingin mandi saya segera buka daster seperti umum jika pakai daster saya senantiasa tak pakai BH serta CD, jadi cuma pakaian tidur saja, untuk kesehatan, demikian menurut mamaku…asal tau saja jika badanku seperti yg disebutkan teman2ku itu betul2 seimbang dengan ukuran BH 34A yang menutupi payudaraku serta pinggul yg agak bulat dan kulitku yang putih mulus tanpa ada cacat jika disamain, kata rekan2ku saya ini mirip2 sedikit dengan Putri Patricia artis sinetron itu (bukanlah geer lho). 

sesudah telanjang gitu saya coba buka kran sower namun gak keluar air dengan kata lain macet serta saya agak kesal sembari 1/2 teriak panggil mang Sardi….. ”mang Sardiiii…. ke sini cepat”, dengan spontan dia datang tergopoh2, saya lupa waktu itu telah telanjang serta pintu gak dikunci, demikian dateng dia, segera mukanya merah padam lantaran lihat saya telanjang bulat dihadapannya, saya juga malu spontan tanganku menyambar kain daster di gantungan serta katakan ke dia jika sower gak jalan, lantas dia terbata2 katakan gini “maaf neng, mamang lupa bukain jet pump di dapur, lantas saya suruh dia “cepet mang bukain telah dingin nih!! ” lantas dia menganguk serta 1/2 lari dia ke dapur, sesudah menyala sowernya itu lantas saya semprotkan sower air panas ke bathtub serta saya segera agak loncat ke bathtub tidak ada rasa lupa mengunci pintu toilet itu. 

Sesudah usai mandi saya lupa jika saya tidak bawa handuk lantas saya panggil mang Sardi namun waktu itu posisiku masihlah di dalam bathtub berbusa sudah pasti telanjang, tidak lama dia datang serta dengan memohon ijin dia masuk ke toilet dengan hati2 sekali, “mang tolong bawain handuk bunga2 yang warna merah di kamar” demikian kataku waktu itu, dia mengangguk serta segera ke kamarku lantas saya tersenyum sendirian lihat perilaku mang Sardi baru saja yang hati2 sekali serta malu2 tertunduk itu, sepintas ada keinginan untuk mengerjainya saat itu. 

tak berapakah lama dia nampak membawa handuk lantas saya keluar dari bathtub dengan posisi membelakangi dia hingga yang dia saksikan punggung mulusku waktu itu (sudah pasti waktu itu saya masihlah telanjang bulat) dengan nada agak gemetar dia katakan gini “sudah ya neng ini handuknya! ” lantas saya katakan “bentar dahulu mang, mendingan mamang yang menghanduki saya agar tahu sekali2 rasa-rasanya menghanduki cewek (demikian awalannya saya mengerjainya, o ya asal tau saja jika mang Sardi itu yaitu duda tanpa ada anak mulai sejak 7 th. lantas) awal mulanya dia keliatan kikuk serta sangsi ragu untuk mengerjakannya (saya ketahui lantaran simak cermin didepanku meskipun membelakangi dia) dengan muka tertunduk serta mimik muka yg malu2 lantas dia mengusapkan handuk ke punggungku yg masihlah berbusa sabun, serta cukup lama dia mengusap2 punggungku…lalu saya katakan “seluruhnya donk mang, dari rambut ke kaki paling bawah” serta “iya…eee.. iya neng sebentar” dia terbata2 jawabnya. Sepintas saya sempat tertawa kecil lantaran terasa suka telah kerjain dia, lantas dia mengusapkan handuk dari rambut ke leher, lembut sekali, bahu punggung serta di posisi pinggang serta pantat (belahan anus) agak lama menghandukinya, sepintas merasa seperti diusap2 lembut serta ada rasa enak saat dia menghanduki daerah deket anus, lantas ke paha belakang serta paling akhir di kaki bawah.

Waktu itu terlintas saya ingin menyudahinya lantaran mungkin saja saat telah jam 7. 30 fikirku, tetapi tak tahu setan apa yg merasuki saya waktu itu hingga ada fikiran nakal lagi ingin mengerjainya lebih, serta dengan cara refleks saya berbalik tubuh serta waktu itu kontan dia terbelalak kaget dengan posisi badan telanjangku menghadap dia yg masihlah memegang handukku itu lantas dia tertunduk serta saya segera berkata seperti ini “mamang saat ini bersihkan serta menghanduki sisi depan ya mang!! ” demikian suruhku sembari agak 1/2 ketawa (habis gak tahan perilaku dia yg kikuk itu) lantas diapun menghanduki tubuh sisi depanku dari mulai rambut lantas muka (saya tertawa kecil waktu dia handuki wajahku) namun yg saya tahu dia tetaplah tertunduk, serta sesudah muka ke leher lantas (saya agak deg2an waktu itu) dia menghanduki sisi dada kiri kananku agak lama (sesaat dia agak berhenti waktu menghanduki daerah dada) serta waktu itu juga saya berhenti ketawa2 kecil serta ada rasa aneh yg belum pernah dirasa waktu mang Sardi menghanduki dadaku, soalnya sampai kini jika sama sendiri rasa-rasanya biasa2 saja, namun cocok sama orang lain yg menghandukinya jadi agak lain rasa-rasanya, ada perasaan enak serta nikmat sesaat saya seperti dibius saja terpejam sebagian waktu tanpa ada sadar berkata seperti ini “hmmm…. hmmm…hmmm” kontan saja mang Sardi ajukan pertanyaan “kenapa neng? neng Dita geram ya sama mamang? ”…dia berusaha untuk menegakan kepalanya yang agak lihat ke wajahku yang lebih jangkung dari dia, serta dia makin berani jadi waktu itu memandang wajahku, saya menggeleng serta berkata “ngga mang…saya gak geram cuman…” saya gak melanjutkan kata2ku waktu itu…. lantas dia bertanya lagi “cuman apa neng? katakan sama mamang? ” suaranya seperti ketakutan kalo2 saya bakal memarahinya.. lantas saya lanjutkan kata2ku “cuman ada perasaan enak di elus2 gitu mang!! ” jawabku polos waktu itu tidak ada rasa malu jika nyatanya waktu itu yaitu pertama kalinya terangsang dengan cara seksual, gilanya lagi oleh pembantu sekalian sopirku mang Sardi!!! 

Mang Sardi jadi senyum sesudah saya ungkapkan kepolosanku itu lantas berkata gini “nah…neng…mamang tau sesungguhnya jika neng Dita ini ingin mengerjain mamang ya…dan nyatanya terlebih neng Dita sendiri yang mulai terangsang!!! ” demikian tuturnya dengan logat sunda yang kental sembari tetaplah tangannya memutar-mutar dadaku kiri kanan dengan handuk, walau sebenarnya jika saya saksikan telah kering dadaku itu, malah yg masihlah basah yaitu sisi perut serta kemaluanku yg agak masihlah tidak sering bulu2nya cuma bulu halus seperti rambut, lantas saya memegang tangan mang Sardi dua2nya serta berkata “cukup mang, Dita kesiangan nih kuliah telah telat dari tadi”, lantas mamang menganguk serta melilitkan handuk itu ke badan saya seperti waktu dia melilitkan handuk ke badan saya waktu SD….. serta sebelumnya dia keluar saya menarik tangan kirinya sembari berkata “jangan katakan sama mama-papa ya, diem saja kelak deh pulang kuliah dihandukin lagi sama mamang seperti tadi, ingin gak? ” kataku cepet2, dia hanya menganguk. 

Lantas cocok ditempat kuliah saya gak dapat konsentrasi, kepengen cepet pulang terkecuali lapar lantaran puasa juga kepengen cepet mandi serta dihanduki lagi sama mang Sardi. Sesudah usai kuliah kira2 jam 12. 30 saya bergegas pulang serta sampai dirumah jam 13. 00 segera menuju kamar serta ubah pakai daster dengan maksud ingin mandi siang sembari membawa handuk saya saksikan mang Sardi terbengong-bengong dengan tingkah lakuku itu serta sembari tersenyum saya berkata seperti ini ke dia “mamang handukin lagi Dita ya mang? ” dia menganguk 1/2 tersenyum serta katakan gini “neng Dita mandi saja dahulu kelak jika telah usai panggil mamang, tentu deh mamang nyamperin ke toilet” saya menganguk serta mandi, sesudah usai mandi saya panggil dia serta segera masuk ke toilet tanpa ada permisi serta sekilas dia menyambar handukku serta tanpa ada basa basi saya keluar dari bathtub serta dia hampiri, kesempatan ini saya segera menghadapnya dengan telanjang tubuh tanpa ada membelakanginya seperti pagi hari tadi, lantas dia segera menghanduki rambutku yg basah kuyup oleh air serta waktu itu kami tak bicara keduanya cuma mungkin saja kata hati kami masing2 bicara sesaat dia handukin rambut leher serta pundak saya, mata saya jadi terpejam (mungkin saja saya sedikit menikmatinya) serta yg paling mendebarkan waktu mang Sardi menghanduki dadaku kiri kanan itu benar2 lebih mendebarkan daripada pada pagi hari itu.

Serta waktu bermenit-menit mang Sardi menyeka dadaku kiri kanan dengan handuk tiba2 dia nyeletuk seperti ini “neng Dita, jika diusapnya tak pakai handuk seperti ini semakin lebih nikmat!!! ” lantas saya jawab “maksud mamang??? segera pakai tangan mamang gitu!!! ” dia menganguk seakan minta restu dariku, lantas saya juga menganguk sinyal setuju…. serta nyatanya jauh dari fikiranku lebih nikmat segera dielus pakai tangan mang Sardi daripada dielus menggunakan handuk, sebentar tangan kiri dahulu lantas lalu tangan kanannya menyusul meremas lembut sembari sesekali melintir seperti memainkan volume radio tapeku. Serta benar saja sangat nikmat rasa-rasanya terlebih ini baru pertama kalinya seseorang laki2 menyentuh segera dengan telapak tangan ke dadaku serta lama-lama semakin mengeras saja payudaraku waktu itu, tak sadar nyatanya seperti ingin pipis rasa-rasanya serta geli, nikmat, asyik, enak campur aduk jadi satu waktu mang Sardi selalu mengelus buah dadaku yg belum pernah dielus itu. 

Nyatanya kejadianya nyaris 1/4 jam saat dia mengelus dadaku ini. Makin lama makin tidak sadar sembari terpejam saya merapatkan tubuh ke badan mang Sardi serta dia mundur ke belakang, punggungnya menyentuh dinding toilet serta saya selalu makin merapatkannya sembari tetaplah dia mengelus2 halus buah dada ini kiri kanan, serta posisi itu yang saya ingat, menyebabkan sejenis gesekan benda yang mengeras hangat dibalik sarungnya (o ya, saya lupa waktu itu dia menggunakan kaos oblong serta kain sarung lantaran pulang Jum’atan di masjid depan rumahku) mungkin saja dia gak pakai celana kolor lantaran dari gesekan badanku ini merasa sekali sejenis kemaluan laki2 (yg sampai kini saya tau dari film serta cerita2 teman2) waktu saya terpejam demikian lama2 dia berani menjulurkan lidahnya ke leher saya saat itu, awal mulanya saya ingin menghindar namun tidak kuasa untuk menghindarinya serta berusaha untuk menikmatinya, agak geli lantaran berkumis namun lucunya posisi dia mendongkak ke atas lantaran saya lebih jangkung dari dia serta agak berjinjit kakinya serta dia menjilati leher kebawah lantas pundak serta pada akhirnya di dada, ini lebih nikmat rasa-rasanya daripada pakai tangan serta gak sadar saya keluarkan suara”SSSSTT…AHHH… AHHH…. HMMMMMM”mungkin demikian seingatku waktu itu. serta itu yaitu nikmat dari semua nikmat menurutku waktu itu. 

lantas lama2 dia seperti ingin berjongkok serta nyatanya berjongkok lidahnya menciumi perutku, udel, lantas ke kemaluan ku yang masihlah tidak sering berbulu ini, serta ahhhhh…. saya tidak sadar bertemura agak keras waktu dia menciumi kemaluanku ini, lantaran waktu itu benar2 baru pertama kalinya diciumi seperti itu sama laki2. sangat nikmat rasanya…. Lantas terdengar telephone berdering, buru2 saya melepas pelukan mang Sardi di pinggang serta lari ke ruangan tengah sembari telanjang bulat serta agak basah badanku waktu itu, basah lantaran air mandi serta liur mang Sardi, nyatanya ayah dari Bogor telephone mengabari jika beliau telah sampai di sana, serta sesudah telephone ditutup saya membalikan tubuh nyatanya mang Sardi telah ada dibelakangku, dia mengikutiku mulai sejak tadi lari ke ruangan tamu ini, serta dia ajukan pertanyaan dari siapa teleponnya, saya jawab dari papah di Bogor, lantas mang Sardi menyuruh saya kenakan pakaian lagi sembari menyodorkan daster yang tadi ditanggalkan di toilet, lantas saya pakaikan dasterku waktu itu serta masuk kamar. 

Sekilas saya simak jam 3. 30 sore hari kemarin saya tertidur di kasur sampai terbangun dengan ketukan di pintu kamar “neng bangun neng telah magrib”begitu terdengar nada mang Sardi dibalik pintu kamar, lantas saya ke bawah serta makan di meja makan sesaat mang Sardi di dapur, lantas saya panggil, untuk makan sama2 di meja makan, awal mulanya dia menampik namun pada akhirnya ingin juga. Sesudah makan, tubuh terasa gerah serta saya punya maksud untuk mandi lagi pas jam 7. 00 malam hari, lantas saya saksikan mang Sardi tengah nonton tivi serta saya berniat ajakin dia untuk sama2 ke toilet, awal mulanya dia menampik dengan argumen jika kelak ketauan sama ayah, namun saya jawab ayah di Bogor ini, jadi gak usah takut, pada akhirnya dia ingin juga saya ajak ke toilet, tak tahu mengapa waktu itu fikiranku bener2 ngeres mulai sejak mang Sardi siang harinya menciumi sekujur badanku.

Setelah berada di toilet langsung saja aku masuk ke bathtub sementara mang Sardi saya suruh semburin air hangat yang keluar dari sower untuk disiramin ke sekujur tubuhku (tentu saja aku dalam keadaan telanjang bulat saat itu, ga ada suara, hening, yang terdengar hanya gemericik air disiramin diatas tubuh ini, sambil aku tiduran di bathub menikmati aliran air mang Sardi sepintas terlihat hanya memandang tubuh telanjangku, tapi aku pura2 ga liat, khawatir dia kabur ke luar toilet kalo tahu saya pandangin dia.

Dan entah kenapa setelah air itu penuh di bathtub, aku punya ide gila untuk mengajak dia mandi bareng, tapi tentu saja dia menolak(asal tau saja kalo mang Sardi ini orangnya loyal bgt sama keluarga kami) setelah tau dia menolak secara halus akhirnya saya ga kehabisan akal, saya menyuruh dia untuk menyabuni seluruh badan ini, seperti yang dilakukan mang Sardi disaat saya kecil, dan dia setuju. Lalu mulailah dia menyabuni mulai dari rambut,leher,bahu,punggung dada kiri kanan,dan berhenti di pinggang, saya tanya “kenapa mamang berhenti??”lalu dia jawab “takut dosa neng,neng Dita kan anak majikan saya neng!!!, nanti saya dikejar perasaan itu terus” saya mengerti dari raut mukanya dan menjawab seperti ini “mamang ga usah takut, kan kita cuman berdua, lagipula kalo Dita lakukan sama orang lain ga mungkin, soalnya mamang tau sendiri sifat mama seperti apa ke Dita!!,sejak mamang ciumin tubuh Dita tadi siang jadi suka terbayang2 sama Dita mang” begitu penjelasanku polos saat itu, dan dia berkata”iya neng, mamang juga tadi siang bener2 khilaf, dan mamang pun udah lama ga seperti ini apalagi neng Dita sekarang ini tambah cantik,putih mulus jauh sekali dibandingkan dengan istri mamang dulu”katanya sedih.

lalu tanpa sadar saya berusaha untuk menghiburnya dengan refleks memeluknya dan ga terasa saya malah memegang kemaluannya diluar celananya dan terasa sekali sudah mengeras,tidak terlalu besar tapi saat itu benar2 pertama kali saya memegangnya, walaupun mang Sardi itu usianya 50 tahunan tapi masih keras sekali kemaluannya itu, terasa saat dipegang. Dan dia malah balas memelukku saat itu dalam keadaan basah kuyup dengan siraman sower kami saling memeluk sehingga baju oblong yang dipake sama mang Sardi ikut basah juga akhirnya secara diam2 saya bukakan kaos oblongnya sementara dia diam saja, dan terlihatlah dadanya yang berbulu dan kelihatan masih tegap, lebih tegap dibandingkan dengan tubuh papa, dia diam saja saat saya mencoba mengelus dadanya itu(seperti pada film2 porno yang saya tonton sama temen2 kampus) saya sempat bergetar kala mengelus dada yang berbulu itu, lalu secara spontan dia membelai rambut saya yang basah dan tangannya itu dua2nya mengelus pipiku lembut sekali saya cuman terpejam seakan dielus sama papa yg selama ini sibuk dengan pekerjaan kantornya.

Dan sesaat terdiam saat dia memegang bahu saya dan turun tangannya ke dada yang kiri sementara tangan kanannya mengelus paha dan kemaluan saya, saya sempat diam dan malah memaju mundurkan tubuh saat itu seakan menikmati setiap belaiannya itu, sambil tetap mata ini terpejam dan secara refleks malah saya memeluknya erat sekali. Dan tak lama dengan posisi memeluk sambil berdiri itu saya secara perlahan membuka gesper kulitnya seraya menurunkan celana panjang mang Sardi saat itu, dan setelah saya menurunkan celananya yang basah tersiram sower itu kemudian saya juga menurunkan celana kolor nya itu perlahan dan terlihatlah kemaluan laki2nya begitu mengkilat yang baru pertama kali saya lihat secara nyata dan asli di usia saya yang saat itu 19 tahun (sekarang udah 20 tahun), dan setelah terlihat itu dadaku tambah bergetar tak karuan ketika saya mencoba untuk memegangnya secara perlahan dalam genggaman saya begitu hangat kemaluannya dan berdenyut seperti seekor burung, tapi menambah penasaran untuk berbuat lebih jauh tanpa memikirkan lagi yang namanya logika mana majikan mana pembantu.

Mang Sardi saat itu juga sepintas saya lihat memejamkan mata yang pada akhirnya kami saling membelai, dimana mang Sardi membelai kemaluan saya yang semakin basah dan hangat, sementara saya pun membelai kejantanan mang Sardi yang hangat itu, lama2 saya secara naluri mengocoknya seperti di film dan mang sardi seperti menikmati kocokan itu hampir sekira 15 menit saya mengocoknya sementara saya telah mencapai puncak kenikmatan ketika mang Sardi memasukan jarinya maju mundur ke dalam kemaluan saya. Dan seperti mau pipis tapi enak dan nikmat rasanya ketika tubuh saya bergetar dan mengeluarkan suara mungkin seperti ini ini yang saya ingat “AAAhhhhhh..mmmmm.m.mmmmm..mm. .ennaakk mmaamang”sambil terus tanganku mengocok ngocok kejantanannnya itu, dan beberapa saat setelah saya merasa di puncak kenikmatan mang Sardi mengeluarkan pipis berwarna putih kental dan hangat belepotan di tanganku waktu itu yang akhirnya saya tau dari buku kalo itu adalah cairan sperma laki-laki.

setelah itu dia melepaskan tangannya dari kemaluanku dan saya pun melepaskan kocokan di burungnya dan membersihkan tanganku yang penuh sperma dengan air sower, lalu mang Sardi menyuruhku memakai handuk dan tidur. Akupun naik ke atas dan ganti daster lalu tidur. Selintas di jam dinding kamarku jam 9.30 malam, saya ga bisa tidur sama sekali, yang terlintas di bayanganku saat itu hanyalah kejadian demi kejadian hari itu yang betul2 pengalaman mengasikan yang dilakukan kami berdua yaitu saya dengan mang Sardi, dan setelah kejadian itu kami seringkali melakukannya disaat adikku dan ortuku tidak ada di rumah, terkadang mang Sardi saya ajak pura2 mengantarku pake mobil kesayanganku atau mobil papa dan kami melakukannya di berbagai tempat seperti dago, Lembang, Pangalengan dan tempat2 sejuk lainnya, tentu saja cari tempat yang aman tidak diketahui banyak orang, tapi sampai saat ini saya masih tulen perawan karena menurut mang Sardi, asal jangan dimasukin burungnya mamang, neng Dita akan tetap perawan, demikian tuturnya, lama-kelamaan saya jadi jatuh cinta sama mang Sardi yang terpaut jauh usia diatasku, karena mungkin saya mencari figur papa yg selama ini kerap sibuk dinas di pekerjaannya.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 komentar:

  1. Halo Bos! Selamat Datang di ArenaDomino.com
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus